Kamis, 22 Desember 2011

Kecanduan Ponsel Bisa Memicu Gangguan Jiwa

Ponsel sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia moderen. Sesekali matikan alat komunikasi tersebut, sebab jika sampai kecanduan maka ponsel bisa memicu berbagai gangguan jiwa mulai dari depresi hingga insomnia.

http://assets.kompas.com/data/photo/2011/07/13/1338259620X310.jpg

Seorang psikolog dari Lancester Univeristy, Prof Cary Cooper mengatakan bahwa terlalu lama menatap layar Blackberry atau iPhone bisa membuat orang 'mati rasa' atau kehilangan kepekaan emosi. Jika berlarut larut, kondisi ini bisa memicu stres.

"Menatap layar LCD terus menerus bisa membuat seseorang terasing dan kehilangan interaksi dengan lingkungannya. Seperti halnya televisi, kecanduan ponsel juga bisa merampas isi pikiran," kata Prof Cooper seperti dikutip dari The Sun, Kamis (22/12/2011).

http://www.jagatreview.com/wp-content/uploads/2011/04/Tech-Addict.jpg

Bukan cuma stres secara sosial, kecanduan ponsel juga bisa memicu depresi secara klinis. Sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan farmasi bayer mengungkap, 28 persen perempuan mengeluhkan kualitas kehidupan seksualnya yang menurun sejak kecanduan ponsel cerdas.

Stres yang berkelanjutan juga disebut-sebut sebagai sumber dari berbagai masalah kejiwaan. Seseorang yang sedang stres tak cuma mudah depresi, tetapi juga lebih rentan insomnia atau susah tidur yang dampaknya secara fisik membuat tubuh jadi mudah sakit.

http://3.bp.blogspot.com/-oodPtjHKbaY/TlIHQ446LNI/AAAAAAAAFcg/3ZL41TiywVg/s1600/blackberry-1.jpg

Ketika sudah kecanduan ponsel cerdas dengan berbagai fiturnya yang canggih, seseorang juga lebih rentan mengalami gangguan perilaku obsesif. Bentuknya bermacam-macam, namun kebanyakan jadi sering mengecek email, pesan singkat maupun update status di jejaring sosial.

"Teknologi bisa bersifat adiktif (nyandu) sehingga tergolong psikoaktif. Alat-alat seperti ponsel bisa mengubah suasana hati. Karena orang cenderung menantikan kabar baik, maka orang itu akan mengecek ponselnya terus-menerus," lanjut Prof Cooper.

http://assets.kompas.com/data/photo/2009/10/02/1419176p.jpg

Otak yang terpapar terlalu banyak informasi melalui email atau pesan pendek bisa mengalami kelelahan. Akibatnya pesan-pesan yang sebetulnya penting tapi mungkin kurang menyenangkan, cenderung mudah terlupakan karena fungsi memori di otak mulai menurun.

Rumah Mahal Ini, Hanya Memiliki 3 Kamar Tidur?

Wyoming bukan hanya terkenal dengan pesona pemandangan daerah selatan yang eksotis, Pegunungan Rocky yang megah dan danau yang masih asri. tetapi sekarang juga akan menjadi tempat bagi rumah yang paling mahal di dunia.

Rumah mulai dipasarkan dengan harga yang mengejutkan US $ 175 juta (106 JUTA PUNDTSERLING) mempunyai halaman 1.750 hektar tetapi di bangunan utama hanya menawarkan tiga kamar tidur.Tanah Milik Jackson dan peternakan diatur dalam lingkungan yang indah di negara bagian barat, dengan pemandangan luar biasa dari Rocky Mountains.


Dilengkapi dengan pusat berkuda, wisma dan apartemen bagi staf dan bukit-bukit berhutan dengan pohon aspen dan evergreen, padang rumput YANG LUAS jerami produktif dan kolam ikan.
Tapi kediaman utama dari peternakan, yang dulunya adalah rumah bagi gubernur AS Clifford Hansen, hanya memiliki tiga kamar tidur.

Rumah ini sedang diiklankan komplit dengan mata air seharga US $ 175,000,000 (£ 106 juta) - Dan dianggap sebagai rumah paling mahal saat ini yang terdaftar untuk dijual di mana saja di dunia.harga rumah yang begitu tinggi sebagian disebabkan potensi pengembangan, dengan properti yang di masa depan dengan izin untuk membagi tanah menjadi 35 lokasi perumahan yang terpisah.

Berkunjung ke Desa Pelangi di Taiwan

Berada di salah satu sudut kota besar Taichung, Taiwan, terletak sebuah desa 'tanggungan militer' '- adalah sebuah komunitas yang dibangun pada 1940-an dan 1950-an untuk perumahan sementara tentara Nasionalis, namun akhirnya menjadi pemukiman permanen. Selama bertahun-tahun, desa tanggungan militer yang 'telah menderita dari masalah perkotaan seperti perumahan terabaikan, meninggalkan rumah-rumah yang tak teurus, dan kumuh.Namun Tempat menjemukan ini kini telah berubah menjadi hotspot wisata yang indah dan bersemangat, berkat lukisan berwarna-warni Huang Yung-fu, seorang veteran 86 tahun dari Taichung City.

Dengan gaya sederhana ia telah menghiasi desa kecilnya dengan lukisan kepribadian TV terkenal, tumbuhan, hewan dan barang-barang lain seperti burung, kerbau dan orang-orang aborigin. 

Huang Yung-fu pertama mengambil kuas sekitar dua tahun lalu. Dia mulai melukis untuk kesenangan sendiri menggunakan sisa-sisa peralatan dari kelas-kelas seni yang dihadiri ketika ia masih kecil. Mahasiswa sebuah universitas tidak jauh dari "desa tanggungan militer" ini tampaknya menjadi orang yang pertama yang menemukan bakat ini, dan mulai menyebarkan berita.

Beberapa bahkan mengambil gambar dari lukisan dan dipublikasikan secara online. Informasi tentang lukisannya berkembang seperti virus, ke titik di mana wisatawan harus terbang dari Malaysia, Jepang, dan Korea untuk melihat Desa Pelangi ini. Desa tanggungan militer membosankan dan menjemukan 'sekarang diakui sebagai salah satu tempat wisata yang harus dilihat di pusat kota Taichung.
Huang Yung-fu akan pernah membayangkan bahwa begitu banyak orang akan datang untuk menghargai seni lukisnya, dan dia kini sangat menikmati kesenangan dan kebanggan dari lukisan-lukisannya.Hari ini Dia melukis lebih banyak lagi tiap harinya, dan sekarang melukis telah menjadi tujuan utama hidupnya.



















Meneliti Bibit Jati Unggulantulle

Petugas laboratorium memeriksa bibit pohon Jati yang berumur 2 minggu di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (lipi) bidang Botani dan Mikrobiologi, Cibinong, Bogor, Kamis (22/12). Bibit pohon jati yang berumur 2 minggu dapat di kembangbiakan dengan cara memotong batang dan di tamam kembali didalam media rumah kaca (toples) agar mendapatkan temperatur yang sesuai dan cepat berkembang. TEMPO/Dasril Roszandi
Petugas laboratorium memeriksa bibit pohon Jati yang berumur 2 minggu di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bidang Botani dan Mikrobiologi, Cibinong, Bogor, Kamis (22/12). Bibit pohon jati yang berumur 2 minggu dapat di kembangbiakan dengan cara memotong batang dan di tamam kembali didalam media rumah kaca (toples) agar mendapatkan temperatur yang sesuai dan cepat berkembang. TEMPO/Dasril Roszandi
Petugas laboratorium memeriksa bibit pohon Jati yang berumur 2 minggu di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bidang Botani dan Mikrobiologi, Cibinong, Bogor, Kamis (22/12). Bibit pohon jati yang berumur 2 minggu dapat di kembangbiakan dengan cara memotong batang dan di tamam kembali didalam media rumah kaca (toples) agar mendapatkan temperatur yang sesuai dan cepat berkembang. TEMPO/Dasril Roszandi
Petugas menanam bibit pohon Jati yang berumur 2 bulan di perkenbunan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bidang Botani dan Mikrobiologi, Cibinong, Bogor, Kamis (22/12). Bibit pohon jati yang berumur 2 minggu dapat di kembangbiakan dengan cara memotong batang dan di tamam kembali didalam media rumah kaca (toples) agar mendapatkan temperatur yang sesuai dan cepat berkembang. TEMPO/Dasril Roszandi
Petugas membersihkan bibit pohon Jati yang berumur 4 bulan di perkenbunan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bidang Botani dan Mikrobiologi, Cibinong, Bogor, Kamis (22/12). Bibit pohon jati yang berumur 2 minggu dapat di kembangbiakan dengan cara memotong batang dan di tamam kembali didalam media rumah kaca (toples) agar mendapatkan temperatur yang sesuai dan cepat berkembang. TEMPO/Dasril Roszandi
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...