Rabu, 07 Desember 2011

Pesawat terbang

Pesawat terbang atau pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat saja adalah kendaraan yang mampu terbangdi atmosfer atau udara.

Sejarah

Pesawat terbang yang lebih berat dari udara diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu pesawat lain yang menemukan pesawat terbang antara lainSamuel F Cody yang melakukan aksinya di lapangan FanboroughInggris tahun 1910. Sedangkan untuk pesawat yang lebih ringan dari udara sudah terbang jauh sebelumnya. Penerbangan pertama kalinya dengan menggunakan balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun 1782, kemudian disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin dengan memodifikasi balon berbentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon Zeppelin mengusai pengangkutan udara sampai musibah kapal Zeppelin pada perjalanan trans-Atlantik diNew Jersey 1936 yang menandai berakhirnya era Zeppelin meskipun masih dipakai menjelang Perang Dunia II. Setelah zaman Wright, pesawat terbang banyak mengalami modifikasi baik dari rancang bangun, bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.Pesawat komersial yang lebih besar dibuat pada tahun 1949 bernama Bristol Brabazon.Sampai sekarang pesawat penumpang terbesar di dunia di buat oleh airbus industrie dari eropa dengan pesawat A380.

Kategori dan klasifikasi

Lebih berat dari udara

Pesawat terbang yang lebih berat dari udara disebut aerodin, yang masuk dalam kategori ini adalah autogirohelikopter,girokopter dan pesawat bersayap tetap. Pesawat bersayap tetap umumnya menggunakan mesin pembakaran dalam yang berupa mesin piston (dengan baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop) untuk menghasilkan dorongan yang menggerakkan pesawat, lalu pergerakan udara di sayap menghasilkan gaya dorong ke atas, yang membuat pesawat ini bisa terbang. Sebagai pengecualian, pesawat bersayap tetap juga ada yang tidak menggunakan mesin, misalnya glider, yang hanya menggunakan gaya gravitasi dan arus udara panas. Helikopter dan autogiro menggunakan mesin dan sayap berputar untuk menghasilkan gaya dorong ke atas, dan helikopter juga menggunakan mesin untuk menghasilkan dorongan ke depan.

Lebih ringan dari udara

Sebuah balon udara.
Pesawat terbang yang lebih ringan dari udara disebut aerostat, yang masuk dalam kategori ini adalah balon dan kapal udara. Aerostat menggunakan gaya apung untuk terbang di udara, seperti yang digunakan kapal laut untuk mengapung di atas air. Pesawat terbang ini umumnya menggunakan gas seperti heliumhidrogen, atau udara panas untuk menghasilkan gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara adalah balon udara lebih mengikuti arus angin, sedangkan kapal udara memiliki sistem propulsi untuk dorongan ke depan dan sistem kendali.



[PIC] Foto Udara Djakarta Jaman Penjajahan

Spoiler for jakarta dari atas:

 
S.S. Jan Pieterszoon Coen "di Tandjoengpriok, pelabuhan Batavia, Java 1937

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Batavia (Old Town), foto udara dari Balai Kota 1900-1940

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Pusat Batavia 1900-1940

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Batavia, Kali Besar 1900-1940

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Batavia Royale stasiun 1940

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Pusat Batavia 1940

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Yang pertama pedalaman Tandjoengpriok, Batavia, Jawa

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Yang pertama pedalaman Tandjoengpriok, Batavia, Jawa

 
Pelabuhan Tandjoengpriok (udara). Bagian utara (input) pada pelabuhan batin pertama dan kedua, dilihat dari timur. Di latar depan tiga transporter NISHM . Yang pertama dan kedua pedalaman Tandjoengpriok, Batavia, Jawa 1930

Spoiler for jakarta dari atas:

 
pelabuhan Tandjoengpriok, Batavia, Jawa

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Tandjoengpriok pelabuhan dan stasiun di Batavia, Jawa, selama kepergian 'GM D. Fock 'ke Belanda 7 September 1926

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Pelabuhan Tandjoengpriok dengan Kering Dok Perusahaan, Batavia, Jawa

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Pelabuhan Tandjoengpriok dengan Kering Dok Perusahaan, Batavia, Jawa

Spoiler for jakarta dari atas:

 
The port of Tandjoengpriok with the railway station in the background, Batavia, Java before 1940

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Dok kering di pelabuhan Tandjoengpriok pertama, Batavia, Jawa 1900-1940

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Pada abad ke-17 dan ke-18 mengambil perjalanan laut dari Belanda ke Batavia rata-rata 8 bulan. Selama abad ke-19, jumlah ini akan berkurang secara signifikan dengan munculnya kapal uap dan dibukanya Terusan Suez (1869). Pada tahun 1920 itu mengambil perjalanan laut dari Belanda ke Jawa hanya sekitar sebulan. Saat ini yang tidak memiliki perjalanan sehari penuh. Perkembangan yang dimulai pada tahun 1924 ketika pesawat pertama, Fokker F VII seperti pada gambar, perjalanan dari Belanda ke Jawa itu. KLM dimulai pada 1930 dengan penerbangan reguler. (P. Orchard, 2001). Sebuah F Fokker VII Tandjoengpriok di atas pelabuhan, pelabuhan Batavia, Java ca. 1925

Spoiler for jakarta dari atas:

 

An aerial photograph of the Central Civil Hospital Stovia in Batavia ca 1925

Spoiler for jakarta dari atas:

 

Sebuah kapal uap Belanda meninggalkan pelabuhan Tandjoengpriok, Batavia, Jawa before 1952

Spoiler for jakarta dari atas:

 

Pendirian General Motors di Tjandoengpriok, pelabuhan Batavia, Java

Spoiler for jakarta dari atas:

 

Tandjoengpriok Harbor, pelabuhan Batavia, Java

Spoiler for jakarta dari atas:

 

Tandjoengpriok Harbor, pelabuhan Batavia, Java

Spoiler for jakarta dari atas:

 

Tandjoengpriok Harbor, pelabuhan Batavia, Java

Spoiler for jakarta dari atas:

 

Harbour View Tandjoengpriok, Batavia, Jawa 1926

Spoiler for jakarta dari atas:



Spoiler for jakarta dari atas:

 

Inflight photo with Glenn Martin bombers of the Royal Netherland Indian Army (KNIL) over the harbor of Tandjong Priok on Batavia. 1933-1940

Spoiler for jakarta dari atas:

 


Spoiler for jakarta dari atas:

 

On the upper left place todays National Museum. Inflight photo with Glenn Martin bombers of the Royal Netherland Indian Army (KNIL) over the "Koningsplein" in Batavia. 1933-1940

Spoiler for jakarta dari atas:

 

Air photo of the Royal Batavian Yacht Club and the 'Unie-kampong' at Batavia's harbour Tanjung Priok 1928-1942

Spoiler for jakarta dari atas:

 
Air photo of the KPM building and the 'Willemskerk' at Weltevreden, Batavia 1920-1940


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...