Jumat, 13 April 2012

Meski Gagal, Peluncuran Roket Korut Tetap Dikecam Banyak Pihak


Pyongyang, Aksi peluncuran roket yang benar-benar dilakukan oleh Korea Utara (Korut) memicu banyak kecaman dari berbagai negara. Amerika Serikat (AS) dan negara sekutunya menyebut aksi Korut tersebut sangat provokatif dan terang-terangan melanggar resolusi PBB soal pelarangan peluncuran rudal.

"Korea Utara hanya semakin mengisolasi dirinya sendiri dengan terlibat dakan tindakan provokatif ini, dan tindakan ini hanya membuang-buang uang demi urusan senjata dan propaganda pencitraan, padahal banyak rakyat Korut yang kelaparan di sana," ujar juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, seperti dilansir oleh AFP, Jumat (13/4/2012).

Sedangkan otoritas Korea Selatan (Korsel) dan Jepang yang sejak awal tidak sepakat dengan peluncuran ini menyatakan, Korut telah melanggar resolusi PBB. Jepang bahkan terang-terangan mengecam peluncuran ini, meskipun akhirnya mengalami kegagalan.

"Peluncuran roket yang dilakukan oleh Korut jelas-jelas merupakan pelanggaran terhadap resolusi PBB yang melarang dilakukan peluncuran apa pun menggunakan teknologi rudal balistik. Ini merupakan tindakan provokatif yang mengancam perdamaian dan keamanan," tutur Menteri Luar Negeri Korsel, Kim Sung-Hwan.

"Meskipun akhirnya gagal, namun tindakan ini adalah upaya menciptakan provokasi bagi negara kita dan negara lain dan juga telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB," tegas Sekretaris Kabinet Jepang, Osamu Fujimura, secara terpisah.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menyampaikan keprihatinan mendalam atas aksi peluncuran roket oleh Korut tersebut. Namun, Hague tetap menegaskan, bahwa peluncuran tersebut merupakan suatu pelanggaran terhadap resolusi PBB dan mengharapkan respons yang tegas dari dunia internasional.

Tanggapan senada juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle yang dengan cepat menyampaikan kecaman terhadap aksi negara komunis tersebut. "Ini merupakan sebuah pelanggaran terhadap kewajiban internasional dan akan meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea," ucapnya kepada AFP.

Indonesia juga tak ketinggalan berkomentar. "Tentunya Pemerintah Indonesia prihatin dan bahkan bisa dikatakan kecewa bahwa Korea Utara memilih untuk tetap meluncurkan roketnya. Meskipun sudah ada imbauan dari berbagai negara dan masyarakat internasional, untuk tidak melakukannya," jelas Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Korut meluncurkan roket jarak jauh Unha-3, yang terdiri atas 3 bagian tersebut, pada pukul 07.39 waktu setempat, dari sebuah wilayah rahasia yang dekat dengan perbatasan China. Roket tersebut sempat mengudara sejauh 120 km, namun kemudian jatuh di Laut Kuning dekat wilayah Korsel. Roket tersebut dilaporkan meledak menjadi 20 keping bagian dan terjatuh di pantai barat Korsel. 

Peluncuran roket ini dilakukan dalam rangka memperingati 100 tahun kelahiran pendiri Korut, Kim Il-Sung, yang jatuh pada 15 April. 

Menyikapi hal tersebut, Dewan Keamanan PBB pun berencana menggelar rapat darurat sekitar pukul 14.00 waktu GMT, di markas PBB di New York, AS. Rapat tersebut dimaksudkan untuk memberikan tanggapan resmi terhadap peluncuran roket Korut dan nampaknya akan ada sanksi baru terhadap negara komunis tersebut. Sebanyak 15 negara anggota akan ikut serta dalam rapat tersebut.


0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...