BANDUNG - Penumpang angkutan kereta api di Bandung selama Masa Natal dan Tahun Baru 2009 hingga H+9 atau Minggu (4/1) mencapai 133.063 orang. Jumlah tersebut naik sekitar 44 persen dibandingkan kondisi hingga H+10 tahun 2007 lalu yakni 92.132 orang.
Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) II Bandung, Mateta Rijalulhaq, Minggu (4/1) di Bandung mengatakan, kenaikan tersebut didominasi lalu-lintas komuter baik dalam kawasan Bandung maupun Bandung-Jakarta.
Ia mencontohkan, pada puncak angkutan yang jatuh tanggal 1 Januari, jumlah penumpang KA Utama mencapai 42.676 orang atau naik sekitar 40 persen dibandingkan kondisi yang sama tahun 2007 lalu. Sementara untuk KA lokal, jumlah penumpang pada puncak angkutan yakni 33.050 atau naik sekitar 42 persen dibandingkan kondisi tahun lalu sebanyak 23.253 orang.
Sementara itu, pada angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini, jumlah penumpang KA kelas bisnis mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 53 persen. Tahun lalu, penumpang KA bisnis dari Bandung berjumlah 24.800 orang. Adapun pada penyelenggaraan kali ini, jumlahnya melonjak hingga 37.970 orang.
Untuk KA eksekutif, jumlah penumpang juga naik dari 22.375 orang (2007/2008), menjadi 32.600 orang (2008/2009). Sementara di kelas ekonomi, jumlah penumpang meningkat dari 55.207 jiwa (2008/2009), menjadi 62.473 jiwa (2008/2009).
Ketua Forum Perkerataapian Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat, Djoko Setijowarno, mengatakan, pelayanan PT KA dalam angkutan Natal dan Tahun Baru kemarin, belum optimal. Masih banyak, penumpang yang kehabisan tiket. Indikasi lepasnya penumpang tanpa tiket yang kemudian membayar di atas kereta juga masih ada.
Menanggapi hal itu, Mateta mengaku, memang mendapat sejumlah keluhan terutama dari para calon penumpang yang kehabisan tiket. Keluhan-keluhan tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi penyelenggaraan angkutan Lebaran serta Natal dan Tahun Baru selanjutnya.
Sementara itu, mengantisipasi akhir masa liburan, PT KA Daop II juga menambah perjalanan tujuan Jakarta. Pada kondisi biasa, tersedia lima kali perjalanan KA Parahyangan dan enam kali perjalanan KA Argogede. Khusus hari Minggu (4/1), untuk mengantisipasi lonjakan penumpang ke Jakarta, perjalanan KA Parahyangan ditambah tiga kali sedangkan KA Argogede ditambah satu kali.
Hari Wiguna (36), wisatawan asal Jakarta, mengaku sangat terbantu dengan penambahhan perjalanan kereta ke Jakarta tersebut. "Kalau dipaksakan, memang tetap bisa pulang ke Jakarta. Namun, melihat kondisi akhir liburan seperti ini, pasti akan berdesak-desakan dan sangat tidak nyaman. Dengan perjalanan tambahan, daya tampung jadi lebih banyak, sehingga kemungkinan mendapat tempat duduk lebih besar," ujarnya.
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar :)